Program studi di perguruan tinggi
sangat spesifik sehingga ada pihak-pihak yang menganggap pendidikan Pancasila
dianggap kurang penting karena tidak terkait langsung dengan program studi yang
diambilnya. Namun pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk
karakter manusia yang profesional dan bermoral karena perubahan dan infiltrasi
budaya asing yang bertubi-tubi mendatangi masyarakat Indonesia bukan hanya
terjadi dalam masalah pengetahuan dan teknologi, melainkan juga berbagai aliran
(mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan
Pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercerabut dari akar budaya
yang menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda antarasatu
bangsa dan bangsa lainnya.
Selain itu, dekadensi moral yang
terus melanda bangsa Indonesia yang ditandai dengan mulai mengendurnya ketaatan
masyarakat terhadap norma norma sosial yang hidup dimasyarakat, menunjukkan
pentingnya penanaman nilai-nilai ideologi melalui pendidikan Pancasila.
Dalam kehidupan politik, para
elit politik (eksekutif dan legislatif) mulai meninggalkan dan mengabaikan
budaya politik yang santun, kurang menghormati fatsoen politik dan kering dari
jiwa kenegarawanan. Bahkan, banyak politikus yang terjerat masalah korupsi yang
sangat merugikan keuangan negara. Selain itu, penyalahgunaan narkoba yang
melibatkan generasi dari berbagai lapisan menggerus nilai-nilai moral anak
bangsa.
Korupsi sangat merugikan keuangan
negara yang dananya berasal dari pajak masyarakat. Oleh karena terjadi
penyalahgunaan atau penyelewengan keuangan negara tersebut, maka target
pembangunan yang semestinya dapat dicapai dengan dana tersebut menjadi
terbengkalai.
Hal tersebut menunjukkan betapa
pentingnya Pancasila diselenggarakan di perguruan tinggi untuk menanamkan
nilai-nilai moral Pancasila kepada generasi penerus cita-cita bangsa. Dengan
demikian, pendidikan Pancasila diharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik
mahasiswa dalam
berperan serta membangun pemahaman masyarakat, antara lain:
k - Kesadran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri,
- Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang,
- Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional,
- Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan,
- Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa,
- Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum,
- Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila.
- Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang,
- Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional,
- Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan,
- Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa,
- Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum,
- Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila.
Penanaman dan penguatan kesadaran
nasional tentang hal-hal tersebut sangat penting karena apabila kesadaran tersebut
tidak segera kembali disosialisasikan, diinternalisasikan, dan diperkuat
implementasinya, maka masalah yang lebih besar akan segera melanda bangsa ini,
yaitu musnahnya suatu bangsa (meminjam istilah dari Kenichi Ohmae, 1995 yaitu,
the end of the nation-state). Punahnya suatu negara dapat terjadi karena empat
“I”, yaitu industri, investasi, individu, dan informasi (Ohmae, 2002: xv).
Kepunahan suatu bangsa tidak
hanya ditimbulkan oleh faktor eksternal, tetapi juga ditentukan oleh faktor
internal yang ada dalam diri bangsa itu sendiri. Salah satu contoh terkenal
dalam sejarah, ialah musnahnya bangsa Aztec di Meksiko yang sebelumnya dikenal
sebagai bangsa yang memiliki peradaban yang maju, tetapi punah dalam waktu
singkat setelah kedatangan petualang dari Portugis.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteJangan lupa ikuti blog kami ya qaqa :) :))
ReplyDelete